Total Pengunjung

Counters

Fungsi Protokol

Memahami Macam Fungsi Protokol

Pada bahasan ini kita dapat melihat macam –macam protocol. Fungsi macam – macam protocol tersebut adalah sebagai berikut :

Ø FTP ( File Transfer Protocol ), digunakan untuk transfer file dalam jaringan internet.

Ø POP ( Post Office Protokol ), digunakan untuk mengambil mail dari suatu server.

Ø RIP ( Routing Information Protocol ), digunakan untuk keperluan routing.

Ø DNS ( Domain Name Service ), digunakan untuk memetakan alamat IP address kedalam nama atau group tertentu.

Ø MIME ( Multipurpose Internet Mail Extention ), digunakan untuk mengirim file binary dalam bentuk teks pada suatu jaringan.

Ø SMB ( Server Message Block ), digunakan untuk transfer berbagai file dari system operasi DOS dan Windows.

Ø NFS ( Network File System ), digunakan untuk sharing filebagi beragam host jaringan dan system operasi, biasanya protocol ini digunakan dalam system operasi Linux.

Ø HTTP ( Hyper Text Transfer Protocol ), Protokol yang digunakan untuk web browsing di jaringan internet.

Ø NNTP ( Network News Transfer Protocol ), digunakan untuk mengirrim dan menerima newsgroup.

Ø DHCP ( Dynamic Host Configuration Protocol ), digunakan untuk distribusi nomor IP Pada jaringan dengan jumlah IP terbatas, disediakan oleh computer server.

Ø TELNET ( Network Terminal Protocol ), digunakan untuk melakukan remote login bagi pengguna jaringan.

Ø SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol ), digunakan untuk mengirimkan E-mail di jaringan internet.

Ø TFTP ( Trival FTP ), digunakan untuk transfer file dalam jaringan.

Ø SNMP ( Simple Network Management Protocol ), digunakan untuk mengelola suatu jaringan.

Ø RPC ( Remote Prosedur Call ), prosedur yang digunakan untuk memanggil dari jarak jauh.

Ø NETBIOS ( Network Basic Input Output System ), digunakan sebagai protocol standar dalam jaringan.

Ø SOCKET , merupakan protocol yang digunakan dalam system pperasi BSD-Unix dan merupakan kombinasi dari IP address dan port.

Ø TCP ( Transmission Control Protocol ), digunakan untuk pertukaran data pada jaringan secara continue ( Connection Oriented ). Artinya data yang dikirim dijamin akan tersampaikan dengan benar dan urut.

Ø UDP ( User Datagram Protocol ), digunkan untuk pertukaran data pada jaringan dengan sifat connectionless. Artinya data yang dikirim tidak terjamin akan tersampaikan ke tujuan dengan baik.

Ø IP ( Internet Protocol ), digunakan untuk menyampaikan paket data pada alamat tujuan.

Ø ICMP ( Internet Control Message Protocol ), digunkan untuk menangani pesan status IP dan memebantu menstabilkan kondisi jaringan jika terjadi kabel putus, router crash, atau host tujan mati.

Ø ARP ( Address Ressolution Protocol ), digunakan untuk mendapatkan informasi hardware dari nomor IP.

Ø RARP ( Reverse ARP ), digunakan untuk mendapatkan informasi nomor IP dari hardware yang digunakan.

Ø SLIP ( Serial Line Internet Protocol ), protocol yang dipakai dengan menggunakan sambungan serial.

Ø PPP ( Point to Point Protocol ), digunakan sebagai protocol point to point.
read more...

7 Layer Jaringan

Mengenal Model Referensi ISO – OSI

Dalam dunia komunikasi komputer, kita akan sering mendengar istilah Model Referensi ISO - OSI. Model referensi ISO – OSI ( International Standardization Organization ) merupakan salah satu aturan standar yang dikeluarkan oleh badan pembuat aturan dan standar untuk komunikasi komputer.

Model referensi ISO – OSI menggunakan metode lapisan sebagai model referensi. Semua subsistem komunikasi dibagi menjadi 7 layer jaringan. Pembagian ini untuk menentukan berbagai macam fungsi dan sistem operasi. Model yang digunakan dalam komunikasi data dikenal dengan OSI ( Open System Interconection ). Struktur model OSI dibagi menjadi 7 layer jaringan, yaitu :

  1. Application Layer
  2. Presentation Layer
  3. Session Layer
  4. Transport Layer
  5. Network Layer
  6. Data Link Layer
  7. Physical Layer

Ø Application Layer ( Lapisan Applikasi )

Lapisan applikasi merupakan lapisan tertinggi pada model referensi ISO. Biasanya berupa program atau applikasi pada tingkat layanan informasi. Beragam protokol standar biasanya tersedia dalam lapisan ini.

Ø Presentation Layer ( Lapisan Presentasi )

Lapisan presentasi digunakan untuk menyeleksi syntax data yang berada dalam jaringan. Lapisan presentasi memiliki standar encoding ( penyandian ) yang digunkan dalam pemrosesan aplikasi data.

Ø Session Layer ( Lapisan Session )

Lapisan session menyediakan fasilitas bagi user/pemakai jaringan untuk melakukan percakapan atau komunikasi dari satu mesin ke mesin yang lain. Pada lapisan session, kita dimungkinkan melakukan komunikasi untuk masuk ke dalam sistem secara remote atau melakukan transfer file antar dua komputer.

Ø Transport Layer ( Lapisan Transport )

Fungsi dasar lapisan transport adalah menerima data dari lapisan session, memisahkan menjadi bagian atau unit yang kecil, meneruskan ke lapisan jaringan, dan menjamin unit – unit data tersebut sampai dengan benar.

Ø Network Layer ( Lapisan Jaringan )

Lapisan jaringan bertanggung jawab untuk membuat paket data yan gakan dikirim, memeberikan fasilitas seperti pengalamatan jaringan ( disebut routing ), dan melakukan pengontrolan aliran data pada komputer ke interface jaringan. Lapisan jaringan harus dapat membedakan pengalamatan oleh suatu jaringan, serta mengatur paket – paket data yang berukuran berbeda.

Ø Data Link Layer ( Lapisan Data Link )

Lapisan data link menjamin agar data yang dikirim ke lapisan jaringan sampai ke tujuan dalam keadaan baik. Data yang akan dikirim dibentuk dalam frame. Mekanisme yang dipakai dalam pengaturan struktur frame disebut HDLC ( High Level Data Link Control ). Lapisan data link melayani transmisi pada lapisan fisik dan bertanggung jawab mengatur komunikasi dalam sebuah jaringan. Lapisan ini juga menangani fungsi – fungsi seperti mendeteksi kesalahan transmisi dan melakukan pengiriman ulang data – data tersebut.

Ø Pysical Layer ( Lapisan Fisik )

Lapisan fisik merupakan lapisan paling rendah dari model referensi ISO. Lapisan fisik berhubungan dengan media fisik atau peralatan fisik dalam jaringan komunikasi data. Lapisan ini mengatur hubungan secara fisik antara satu titik ke titik lainnya pada jaringan. Lapisan fisik memberikan standar interface pada peralatan komputer dan peralatan komunikasi kita dalam menyalurkan informasi.

read more...

Konsep IP Address

IP Address

IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan

oleh tanda titik seperti 193.160.5.1.

Tabel 2. Contoh IP Address

Network ID

Host ID

193

160

5

1





IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada.

Kelas-kelas IP Address

Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IP address dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada tabel dibawah

Tabel 3. Pembagian kelas IP Address

Kelas

Network ID

Host ID

Default Sub net Mask

A

xxx.0.0.1

xxx.255.255.254

255.0.0.0

B

xxx.xxx.0.1

xxx.xxx.255.254

255.255.0.0

C

xxx.xxx.xxx.1

xxx.xxx.xxx.254

255.255.255.0

IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah:

Network ID = 113

Host ID = 46.5.6

IP address di atas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.

IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1 :

Network ID = 132.92

Host ID = 121.1

IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. Dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx.

IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.

Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.

5) Domain Name System (DNS)

Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP address. Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki :

a) Root-level domain: merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.).

b) Top level domain: kode kategori organisasi atau negara misalnya: .com untuk dipakai oleh perusahaan; .edu untuk dipakai oleh perguruan tinggi; .gov untuk dipakai oleh badan pemerintahan. Selain itu untuk membedakan pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia atau .au untuk australia.

c) Second level domain: merupakan nama untuk organisasi atau perusahaan, misalnya: microsoft.com; yahoo.com, dan lain-lain.

6) DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol atau diisi secara manual. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.
read more...

Tipe Jaringan

Type Jaringan

Tipe Jaringan terkait erat dengan sistem operasi jaringan. Ada dua tipe jaringan, yaitu client-server dan tipe jaringan peer to peer.

a) Jaringan Client-Server

Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain di dalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server di jaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation.

Gambar jaringan client-server

Keunggulan

· Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain seperti sebagai workstation.

· Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat sebuah komputer yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.

· Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.

Kelemahan

· Biaya operasional relatif lebih mahal.

· Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.

· Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.

b) Jaringan Peer To Peer

Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.

Gambar jaringan peer to peer

Keunggulan

· Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.

· Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.

· Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.

Kelemahan

· Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.

· Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.

· Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.

· Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.
read more...

Topologi Jaringan

Topologi Jaringan

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah Bus, Token-Ring, dan Star Network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

a) Topologi Bus

Pada topologi Bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh workstation dan server dihubungkan.


Keuntungan

· Hemat kabel

· Layout kabel sederhana

· Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain

Kerugian

· Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil

· Kepadatan lalu lintas pada jalur utama

· Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan

· Diperlukan repeater untuk jarak jauh

b) Topologi Token Ring

Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat-alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.

Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.

Keunggulan topologi Ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat.

c) Topologi Star

Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau HUB. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi Star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.

Keuntungan

· Paling fleksibel

· Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain

· Kontrol terpusat

· Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan

Kerugian

· Boros kabel

· Perlu penanganan khusus

· Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis


read more...

Jenis-jenis jaringan

Jenis-jenis jaringan

Secara umum jaringan komputer terdiri atas lima jenis :

a) Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

b) Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

c) Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

d) Internet

Sebenarnya terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak compatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

e) Wireless (Jaringan tanpa kabel), jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

read more...

Pengertian Jaringan

Pengertian Jaringan

Stand Alone adalah suatu istilah bagi keadaan komputer yang tidak terhubung dengan komputer lain. Sebaliknya, jika komputer Anda berhubungan dengan komputer dan peralatan-peralatan lain sehingga membentuk suatu grup, maka ini disebut sebagai network (jaringan). Sedangkan bagaimana antarkomputer tersebut berhubungan serta mengatur sumber-sumber yang ada, itulah yang disebut dengan networking (sistem jaringan).
Bila suatu network berada dalam satu lokasi (misalkan dalam satu gedung) maka disebut sebagai Local Area Network (LAN). Bila antar-network saling berhubungan dari satu lokasi ke lokasi lain yang relatif jauh (misalkan antarkota), maka keadaan ini disebut Wide Area Network (WAN)

FUNGSI JARINGAN

Dalam era informasi sekarang ini, penggunaan komputer merupakan suatu hal yang tidak terhindarkan dan cenderung menjadi suatu keharusan. Interkoneksi antar komputer telah menambah fungsi lain darinya, tidak hanya sebagai pengolah dan penyimpan data, melainkan sebagai alat komunikasi, resource sharing & information sharing. Dalam suatu jaringan komputer kita bisa saling berbagi pemakaian sumber daya (resource), misalnya pemakaian printer bersama, CDROM, floppy disk, dsb. Selain itu, komputer dalam suatu jaringan dapat menjadi alat komunikasi dan information sharing yang efektif, misalnya dengan teleconference meeting, Internet, mailing list, dsb.

Latar belakang dan sejarah jaringan

Pada tahun 1940-an di Amerika ada sebuah penelitian yang ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer secara bersama. Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, karena mahalnya harga perangkat komputer maka ada tuntutan sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. Dari sinilah maka muncul konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), bentuk pertama kali jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer.


Selanjutnya konsep ini berkembang menjadi proses distribusi (Distributed Processing). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer.

Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN (Local Area Network). Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa ditingkat dunia yang disebut dengan istilah WAN (Word Area Network).

read more...

Masalah Power Supply

Troubleshooting power supply

Pengecekan secara umum fungsi power supply adalah:

1) Untuk jenis TX

Jika saklar power dihidupkan, maka kipas akan berputar, tegangan pada soket P8 dan P9 bila diukur dengan memakai voltmeter adalah seperti pada table 3.1. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika saklar power dihidupkan.

Tabel 6. Tegangan Output Power Supply Jenis TX

ISA Systems : Multi-lead cable (all models) model 25 286

PC, XT, AT model 25 model 30 model 30 286

P1 (PS8 on AT) J7 P3 J7

1 power good 1 power good 1 1 power good same as model 25

2 n.c. (AT, +5V) 2 ground 2 ground

3 +12 V 3 +12 V 3 +12 V

4 -12 V 4 -12 V 4 -12 V

5 ground 5 ground 5 ground

6 ground 6 ground 6 ground

7 ground

P2 (PS9 on AT) 8 ground P4 J14

1 ground 9 -5 V 1 ground 1 ground

2 ground 10 +5 V 2 ground 2 ground

3 -5 V 11 +5 V 3 -5 V 3 +5 V

4 +5 V 12 +5 V 4 +5 V 4 +5 V

5 +5 V 5 +5 V 5 +5 V

6 +5 V 6 +5 V

Note : Pn, Psn dan Jn adalah label konektor pada system board. Pin 1 adalah pin paling samping pada unit system.

2) Untuk jenis ATX

Jika saklar power dihidupkan atau kabel daya dicolokkan, maka kipas diam, semua tegangan pada soket bila diukur dengan memakai voltmeter akan nol, kecuali pada pin 9 adalah +5V sebagai sumber tegangan pada posisi stanby. Jika pin 14 dihubungkan sesaat dengan pin 9 dengan memakai kabel, maka kipas akan berputar, tegangan pada setiap pin soket 20 bila diukur dengan memakai voltmeter adalah seperti pada table 3.2. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika power dihidupkan.

Tabel 7. Tegangan Output Power Supply Jenis ATX

Pin 1

Pin 2

Pin 3

Pin 4

Pin 5

Pin 6

Pin 7

Pin 8

Pin 9

Pin 10

3.3V

3.3V

Gnd

5V

Gnd

5V

Gnd

P_OK

5VSB

12V

Oran

Oran

Blk

Red

Blk

Red

Blk

Gray

Purp

Yell

Oran

Blue

Blk

Green

Blk

Blk

Blk

White

Red

Red

3.3V

-12V

Gnd

P_ON

Gnd

Gnd

Gnd

-5V

5V

5V

Pin 11

Pin 12

Pin 13

Pin 14

Pin 15

Pin 16

Pin 17

Pin 18

Pin 19

Pin 20

3) Kemungkinan Kerusakan

a). Mati total (tidak ada tegangan keluaran pada semua pin)

b). Tegangan keluaran tidak stabil

c). Tegangan keluaran +12V lebih besar

d). Tegangan keluaran +12V drop

e). Tidak ada tegangan keluaran +5V

f). Tidak ada signal tegangan pada power good

4) Procedure dan troubleshooting

a). Cek keberadaan sumber tegangan dari jala-jala, jika tidak ada (berarti kerusakan ada pada sumber tegangan/mati perbaiki jala-jala/tunggu hingga hidup), jika ada lakukan pengecekan berikutnya.

b). Cek kabel power dan konektor dengan memakai multimeter. Jika putus sambung/ganti dengan kabel yang masih baik, jika baik lakukan pengecekan berikutnya.

c). Cek kipas apakah berputar, jika ya/tidak lakukan pengecekan berikutnya.

d). Cek semua pin tegangan keluaran DC pada konektor, jika normal dan kipas tidak berputar periksa kabel dan konektor kipas jika baik ganti kipas, jika tidak ada tegangan keluaran lakukan pengecekan berikutnya.

e). Cek saklar on/off pada power supply. Jika rusak ganti dengan yang baik, jika baik ganti power supply yang baik atau lakukan pengecekan berikutnya.

f). Cek soldiran, jalur, sambungan komponen, dan komponen elektronik (komponen aktif : Dioda, transistor atau SCR dan komponen pasip : resistor, kapasitor, PTC, sekering). Jika ada yang rusak ganti dengan yang baik.

g). Jika tegangan tidak stabil kemungkinan kerusakan pada kondensator elektronik setelah dioda penyearah dari sumber 110/220V.

h). Jika Tegangan keluaran +12V naik/drop kemungkinan kerusakan pada kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.

i). Jika Tegangan keluaran +5V tidak ada kemungkinan kerusakan pada dioda penyearah atau kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.

j). Signal power good tidak ada kemungkinan kerusakan ada pada rangkaian power good berupa kerusakan kondensator elektrolit/diode/transistor/resistor.

read more...